Islam Dan Masjid Di Jepang

pixabay.com
Jepang tidaklah seperti Indonesia yang sebagian besar penduduknya memeluk agama islam. Akan tetapi seiring perkembangannya, islam juga mengalami perkembangan disana. Para imigran dari Timur Tengah dan juga Asia Tenggara pun menetap di Jepang selama bertahun-tahun dan berbaur bersama dengan masyarakat Jepang. Akan tetapi walaupun Jepang merupakan Negara dengan mayoritas penduduknya beragama islam, Jepang tetap menjadi destinasi wisata dan juga destinasi atau Negara untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karenanya, masyarakat di Jepang pun juga berasal dari Negara yang berbeda-beda dan salah satunya adalah islam. Karena itulah juga ada masjid di Jepang yang sama-sama memiliki karpet sajadah seperti yang ada di Indonesia.
Masuknya Islam Di Jepang
Sebenarnya masuknya islam ke Negara sakura ini sudah lama, ada sumber yang mengatakan bahwa islam di Jepang sudah ada sejak tahun 1877 bersamaan dengan masuknya agama Nasrani atau lebih tepatnya ketika Kekaisaran Ottoman atau kekhalifahan Turki Utsmani masih ada. Sultan yang memerintah Turki tahun 1876 – 1909 yaitu Sultan Abdul Hamid II mengurus seorang laksamana Uthman Pasha untuk berkunjung ke Jepang secara resmi di tahun 1890. Setelah pertemuan dengan Kaisar Jepang, Uthman Pasha dan 600 anak buahnya pulang walaupun pada saat itu cuaca sedang kurang bagus. Ketika itu kapal yang dinaikinya yaitu kapal Al Togrul belum berlayar jauh, namun akibat badai kapal tersebut akhirnya tenggelam dan menewaskan lebih dari 550 penumpang termasuk kapten kapal.

Jepang akhirnya mengirim 2 kapal untuk mengantarkan korban yang selamat ke Istanbul. Dalam perjalan tersebut ada seorang wartawan muda asal Jepang yang ikut, wartawan tersebut bernama Shotaro Noda namun beberapa sumber ada yang menyebutnya Torajiro Yamada. Ia merupakan seorang wartawan yang memiliki inisiatif untuk mengumpulkan sumbangan dari masyarakat Jepang untuk diberikan pada keluarga korban yang ditinggalkan. Ketika ia sudah sampai di Istanbul, ia bertemu dengan Sultan Abdul Hamid. Sultan pun memintanya untuk tinggal sementara di Istanbul dan mengajarkan pejabat disana berbahasa Jepang. Tidak perlu berpikir terlalu lama, Shotaro menyetujui permintaan Sultan dan tinggal di Istanbul. Selama tinggal di sana, ia bertemu dengan muslim yang berasal dari Liverpool yang bernama Abdullah Guillaume. Ia lah yang mengenalkan Shotaro dengan Islam.
Dari situlah akhirnya agama Islam mulai masuk ke Jepang, dan Shotaro menjadi orang Jepang pertama yang masuk Islam. Ia mengganti namanya dari Shotaro Noda menjadi Abdul Halim Noda. Lalu ratusan tahun kemudian tepatnya di tahun 1953 muncul JMA (Japan Muslim Association) yang menjadi organisasi islam pertama yang ada di Jepang. Saat pertama kali berdiri, JMA dipimpin oleh Shadiq Imaizumi dan memiliki anggota sebanyak 65 orang.

4 Masjid Di Jepang
Walaupun musim di Jepang tidak sebanyak di Indonesia, namun tetap ada masjid di Jepang. Bahkan di setiap kota besar ada masjidnya. Hal ini pun menunjukkan bahwa Jepang menjadi Negara dengan tingkat toleransi beragama yang cukup tinggi. Nah, penasaran masjid apa saja yang ada di jepang?
- Masjid Kobe
Masjid Kobe dikenal juga dengan sebutan Masjid Muslim Kobe. Masjid ini adalah masjid pertama yang dibangun di Jepang jadi masjid ini merupakan masjid paling tua yang ada. Masjid ini sudah mulai melakukan pembukaan donasi di tahun 1928 dan akhirnya selesai dibangun di tahun 1936
- Masjid Asakusa
Daar Al-Arqam atau Masjid Asakusa ada di pusat kota Tokyo lebih tepatnya di Asakusa. Masjid ini didirikan tahun 1998 dan sering kali digunakan untuk tempat pernikahan dan juga kelas pendidikan agama Islam karena masjid ini juga dilengkapi dengan perpustakaan yang memiliki koleksi buku islami cukup lengkap. Bahkan salah satu masjid di Jepang ini juga digunakan sebagai tempat untuk melakukan prosesi syahadat bagi siapapun yang ingin menjadi seorang mualaf. Kalau anda ingin mengunjungi Daar Al-Arqam, anda bisa menggunakan kereta JR Joban Line, Stasiun Metro Asakusa atau Stasiun Metro Minami Senju dari Ginza Line.

- Masjid Fukuoka
Nama lengkap dari Masjid Fukuoka adalah Fukuoka Masjid Al-Nour Islamic Culture Center, masjid yang ada di pulau Kyushu. Walaupun masjid ini masih termasuk baru karena dibangun tahun 2009, masjid ini bisa menampung hingga 1000 orang. Dibandingkan dengan wilayah lain di Jepang, di Fukuoka memiliki jumlah muslim yang lebih banyak karena pengaruh imigran yang cukup kuat di wilayah ini. Masjid ini tidak hanya digunakan untuk melaksanakan sholat saja, namun juga tempat untuk berdiskusi terkait islam mulai dari kebudayaan, peribadatan, tata cara menikah dan lain sebagainya. Yang bukan muslim juga dipersilahkan untuk masuk ke dalamnya.
- Masjid Tokyo
Nama lain dari masjid ini adalah Tokyo Camii yang menjadi masjid paling besar. Ciri khas masjid Tokyo adalah arsitekturnya yang mirip dengan arsitektur Turki. Masjid ini memiliki umur yang cukup tua, karena Tokyo Camii dibangun tahun 1938 oleh Tatar dan Bashkir yang merupakan seorang imigran asal Rusia. Pembangunan masjid ini sendiri diawasi oleh imam Masjid Tokyo yang pertama yaitu Abdurresid Ibrahim dan juga Abdulhay Kurban Ali.