Habib Ali Al Jufri Seorang Pendakwah Terkenal

pxhere.com
Habib ali Al Jufriasli Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman al-Jufri dari keluarga Ba’alwi yang nasabnya bersambung hingga pada Rasulullah Saw.Lahir pada Jum’at, 16 April 1971 bertepatan 20 Safar 1391 H, di kota Jeddah, Arab Saudi. Habib Ali Al Jufri ini berpenampilan sangat menarik sehingga kehadirannya di suatu majelis sering menyita perhatian orang.
Dirinya sangat handal saat berdakwah, orang akan dibuat terkagum dnegna penguasaan ilmunya yang begitu luas dan wawasanya yang mendalam serta diungkapkan dengan tutur kata yang mudah dipahami dan memukau perhatian orang – orang. Selain itu masalah yang sering dibahas oleh Habib Ali Al Jufri adalah masalah-masalah kontekstual di era modern.
Cara berdakwahnya yang sangat menarik terkadang membuat orang lain, tertunduk, lalu mengoreksi diri sendiri, karena nada suaranya meninggi, menggelegar,dan bergetar. Karna materi yang dibawakan oleh Habib Ali Al Jufri ini bukanlah sekedar dakwah biasa layaknya retorika, tetapi penuh dengan pemahaman-pemahaman baru, ditopang argumentasi-argumentasi yang kukuh dan sarat dengan informasi penting,.

Dengan begitu wajar saja para jamaahnya sangat menyukai ceramah beliau karena ceramahnya yang dapat menyentuh kalbu audien, dapat menambah ilmu, wawasan baru dan semangat yang kuat untuk mengoreksi diri sendiri serta membuat ‘perubahan’.
Selain mewarisi garis keturunan dari Rasulullah SAW, ia juga mewarisi ilmu serta akhlaq beliau. Beliau tumbuh di lingkungan akademis dan agamis di sekitar keluarganya. Sejak kecil ia telah dicekoki dengan sebagian wejangan keagamaan bernuansa sufi ala tarekat Alawiyah.
Di masa kecilnya Habib Ali Al Jufri telah banyak menerima sentuhan-sentuhan energi rohani dan pelajaran agama dari bibinya, bibinya adalah wanita salehah yakni al-Ârifah billah Hababah Shafia binti Alwi al-Jufri.
Setelah itu ia menjalani jalan setapak para penuntut ilmu agama dengan mengambil beberapa ilmu agama dari guru-guru yang memiliki sanad yang bersambung hingga pada Rasulullah SAW. Dimulai sejak usia 10 th Habib Ali Al Jufri berguru pada Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf Jeddah. Dari Habib Abdul Qadir ini ia belajar banyak pengetahuan agama beserta sanadnya hingga pada usia yang ke-21.

Dan ia belajar pada beberapa ulama lain, seperti Habib Ahmad Masyhur bin Thaha al-Haddad, Habib Abu Bakar Alattas di Mekkah, Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, Habib Hamid bin Alwi al-Haddad, Habib Abu Bakar al-‘Adani, serta Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Basyekh.
Pada 1991 ia bergabung di Fakultas Dirasat al-Islamiyah Universitas San’a Yaman hingga 1993. Sepanjang jenjang waktu tersebut, ia memanfaatkannya untuk berguru pada Habib Muhammad bin Abdullah al-Haddar hingga sang guru itu hembuskan nafas terakhirnya di Kota Baidha’ Yaman. Disini dirinya lebih banyak mengambil pelajaran dari cara dakwah Habib Muhammad.
Habib Muhammad selalu menerapkan beberapa pengetahuan yang dikuasainya di mulai dari segi kehidupannya. Dari sinilah awal pandangan Habib Ali dalam penyelarasan pengetahuan teori serta praktek di medan dakwah.
Setelah itu ia banyak menggali ilmu dari Habibnya yakni habib Umar bin Hafidz dan menetap di kampung nenek moyangnya yakni Tarim Hadhramaut, tepatnya adalah di pondok Darul Musthafa milik Habib Umar beliau menetap sejak dari 1993 dampai dengan 2003.
Diluar itu beliau juga berulang-kali keluar negeri seperti Mesir untuk berguru pada ulama-ulama Negeri Musa seperti,Syaikh Isma’il Shadiq al-‘Adawiy Imam Syaikh asy-Sya’rawi, serta Khathib Masjid al-Azhar, serta berguru pada asy-Syadzuli Kedua Syaikh Muhammad Zakiyuddin Ibrahim.
Perjalanan dakwahnya yang tidak hanya mengelilingi berbagai kota dan negara dirinya juga berdakwah lewat media massa yang ada. dirinya seringkali tampak di channel-channel tv, bahkan juga beberapa channel menyediakan program spesial dengan cara bersambung yang spesial.

Tips Memimpikan Rasulullah Menurut Habib Ali Al Jufri Versi
- Senantiasa memebaca sholawat rasulullah
Memebaca shalawat pada rasulullah adalah salah satu bentuk kecintaan kita pada Rasulullah. Maka dengan kita membaca shalawat pada Rasulullah kita juga akan merasa lebih dekat dengan Rasulullah sehingga akan memeudahkan kita untuk memeimpikan Rasulullah.
- Melaksanakan sunah Rasul dalam kehidupan sehari – hari.
Kecintaan seseorang terhadap orang lain akan membuatnya mengikuti apa yang idolanya lakukan. Misalnya bila anda menyukai atau mengidolakan guru anda maka anda akan berkelakuan layaknya guru anda, ataupun memakai sesuatu yang guru anda kenakan. Begitu juga dengan kecintaan pada rasul, kita pasti akan meneladani dan melaksanakan sunah sunah Rasulullah bila kita mencintai Rasulullah.
- Memuliakan Rasulullah
Hati yang selalu konsisten dalam memuliakan Rasulullah dapat dipastikan sebagai hati yang bersih dan dan selalu dilatih untuk melaksanakan kebaikan. Rasulullah tidak akan hadir di mimpi seseorang yang hatinya penuh dengan rasa kebencian, amarah dan maksiat.

- Berdwah
Orang yang berdakwah dengan mengikuti cara dakwah rasulullah adalah manusia yang senantiasa berada di jalan Allah, Dia akan menuntun orang lain dalam kebaikan. Allah akan menyegani manusia yang berdakwah sesuai dengan perintah Allah,dalam menyebarkan agama islam.
Demikian artikel tentang Habib Ali Al Jufri semoga artikel ini dapat menambah informasi baru bagi anda.
BTW jika ingin mengingatkan orang-orang terkait tema ke-Islaman, bisa memilih cara-cara kreatif, misal dengan membuat Kaos Muslim dengan tema hijrah, ODOJ, sholawat, atau lainnya.